Asyiknya Berkirim Surat, Kenapa Ditinggalkan?
Penulis :
Zaman sudah berbeda, Teknologi terus berkembang. Dalam hingar bingar kecanggihan teknologi yang semakin hari semakin megembangkan sayapnya menguasai dunia,sehingga hampir semua aktivitas baik yang sepele sampai yang besar dapat diselesaikan dengan mudah dan dalam waktu yang relatif singkat.
Banyak sektor yang mengalami perkembangan teknologi. Dan yang paling menjadi sorotan adalah perkembangan teknologi informasi. Telah diketahui bahwa informasi adalah hal paling penting dalam kehidupan, maka tak heran bahwa sektor inilah yang mengalami perkembangan paling pesat dan paling signifikan.
Seperti yang telah kita pelajari semasa sekolah tentang sejarah perkembangan teknologi informasi. Dimulai dari manusiajaman purba yang masih bertukar informasi dengan bahasa isyarat, kemudian mereka mulai bertukar informasi dengan menggambar di dinding-dinding goa, simbol-simbol pictograf, huruf kuno hieroglif, ditemukannya serat papyrus hingga penemuan-penemuan mesin-mesin canggih penyampai informasi yang cepat dan akurat seperti komputer dan telepon seluler.
Pada tahun 500 Sebelum Masehi, bangsa Cina menyumbangkan jasa besar terhadap dunia, mereka menemukan kertas seperti yang kita lihat dan gunakan pada hari ini. Pada zaman itu pun dikenal penyalur informasi tertulis yang biasa disebut surat. Semakin canggih penemuan-penemuan yang dilakukan oleh para ilmuwan maka muncullah handphone dengan berbagai fitur layanannya yang canggih, mulai dari short message service (SMS), telepon suara, pesan suara, kemudian muncul lagi aplikasi-aplikasi baru yang sangat memanjakan para penggunanya untuk berselancar dalm dunia maya dan saling bertukar informasi dengan sangat cepat tanpa harus berpindah tempat.
Dengan kecanggihan yang ditawarkan oleh handphone dan kawan-kawannya, maka tak heran jika metode penyampaian informasi yang digunakan sebelum handphone dan kawan kawannyamulai ditinggalkan, salah satunya berkirim surat. Terlepas dari segala kemudahan handphone yang semakin hari semakin meredupkan pesona surat, saya hendak mengupas sebagian dari keasyikan surat-menyurat. Ya, dalam surat kita dapat menuangkan ide, unek-unek, dan segala rasa melalui tulisan tangan dalam secarik kertas.
Perwakilan perasaan dengan tetesan-tetesan tinta saya rasa memiliki nilai seni tinggi dan lebih mengekspresikan apa yang dirasakan oleh si penulis surat. Jika kalian merupakan generasi yang pernah merasakan masa kejayaan surat maka kalian tahu rasanya menempelkan perangko pada pojok kiri atas surat sebagai bentuk pembayaran surat. Kemudian mengirimkan surat sesuai alamat yang dituju melalui kantor pos. Menunggu surat itu sampai ke tujuan kemudian dibaca oleh si penerima dan mendapat balasan dari si penerima. Semua itu perlu waktu untuk menunggu, dan ketika surat balasan telah tiba di kotak surat depan rumah maka rasa senangmenghampiri begitu saja.
Selain itu, ada keasyikan lain yang tak kalah menarik, yaitu mengoleksi perangko. Perangko yang merupakan alat pembayaran pengiriman surat tentulah setiap daerah memiliki ciri khas perangko tersendiri. Misalnya bergambar ikon kota tersebut atau negara tersebut. Sehingga apabila kalianmendapat kiriman surat dari berbagai kota/negara maka berbagai perangko kalian dapat.
Satu lagi keasyikan bersurat yang saya dapat informasinya dari kakak saya yang dia rasakan sebagai generasi 90an, yaitu surat cinta. Yups, dulu alat komunikasi canggih seperti handphone dan komputer masihlah menjadi barang mewah dan mahal apalagi di daerah desa seperti daerah saya. Maka SMSan-nya orang pacaran dulu itu lewat surat. "Yah.. Kalau dibilang enakan mana ya enakan zaman sekarang lah. Sekarang itu semua serba cepat, jadi mau ngabarin atau bilang kangen cepet banget sampainya. Nggak kayak dulu. Nulis surat panjang banget, isinya nanya kabar, rayuan maut, bilang kangen, dan sejenisnya. Tapi lebih romantis, liat tulisan tangan si doi yang kadang sulit dibaca" begitu kata kakak saya.
Yups. Seperti itulah kesan dan keasyikan bersurat yang saya muat dalam tulisan ini. Zaman memang sudah canggih, tapi jangan lupakan sejarah ya, termasuk sejarah teknologi informasi. So, ada yang mau saya kirimi surat?
Banyak sektor yang mengalami perkembangan teknologi. Dan yang paling menjadi sorotan adalah perkembangan teknologi informasi. Telah diketahui bahwa informasi adalah hal paling penting dalam kehidupan, maka tak heran bahwa sektor inilah yang mengalami perkembangan paling pesat dan paling signifikan.
Seperti yang telah kita pelajari semasa sekolah tentang sejarah perkembangan teknologi informasi. Dimulai dari manusiajaman purba yang masih bertukar informasi dengan bahasa isyarat, kemudian mereka mulai bertukar informasi dengan menggambar di dinding-dinding goa, simbol-simbol pictograf, huruf kuno hieroglif, ditemukannya serat papyrus hingga penemuan-penemuan mesin-mesin canggih penyampai informasi yang cepat dan akurat seperti komputer dan telepon seluler.
Perkembangan Dunia Teknologi Informasi ?
Pada tahun 500 Sebelum Masehi, bangsa Cina menyumbangkan jasa besar terhadap dunia, mereka menemukan kertas seperti yang kita lihat dan gunakan pada hari ini. Pada zaman itu pun dikenal penyalur informasi tertulis yang biasa disebut surat. Semakin canggih penemuan-penemuan yang dilakukan oleh para ilmuwan maka muncullah handphone dengan berbagai fitur layanannya yang canggih, mulai dari short message service (SMS), telepon suara, pesan suara, kemudian muncul lagi aplikasi-aplikasi baru yang sangat memanjakan para penggunanya untuk berselancar dalm dunia maya dan saling bertukar informasi dengan sangat cepat tanpa harus berpindah tempat.
Dengan kecanggihan yang ditawarkan oleh handphone dan kawan-kawannya, maka tak heran jika metode penyampaian informasi yang digunakan sebelum handphone dan kawan kawannyamulai ditinggalkan, salah satunya berkirim surat. Terlepas dari segala kemudahan handphone yang semakin hari semakin meredupkan pesona surat, saya hendak mengupas sebagian dari keasyikan surat-menyurat. Ya, dalam surat kita dapat menuangkan ide, unek-unek, dan segala rasa melalui tulisan tangan dalam secarik kertas.
Perwakilan perasaan dengan tetesan-tetesan tinta saya rasa memiliki nilai seni tinggi dan lebih mengekspresikan apa yang dirasakan oleh si penulis surat. Jika kalian merupakan generasi yang pernah merasakan masa kejayaan surat maka kalian tahu rasanya menempelkan perangko pada pojok kiri atas surat sebagai bentuk pembayaran surat. Kemudian mengirimkan surat sesuai alamat yang dituju melalui kantor pos. Menunggu surat itu sampai ke tujuan kemudian dibaca oleh si penerima dan mendapat balasan dari si penerima. Semua itu perlu waktu untuk menunggu, dan ketika surat balasan telah tiba di kotak surat depan rumah maka rasa senangmenghampiri begitu saja.
Selain itu, ada keasyikan lain yang tak kalah menarik, yaitu mengoleksi perangko. Perangko yang merupakan alat pembayaran pengiriman surat tentulah setiap daerah memiliki ciri khas perangko tersendiri. Misalnya bergambar ikon kota tersebut atau negara tersebut. Sehingga apabila kalianmendapat kiriman surat dari berbagai kota/negara maka berbagai perangko kalian dapat.
Satu lagi keasyikan bersurat yang saya dapat informasinya dari kakak saya yang dia rasakan sebagai generasi 90an, yaitu surat cinta. Yups, dulu alat komunikasi canggih seperti handphone dan komputer masihlah menjadi barang mewah dan mahal apalagi di daerah desa seperti daerah saya. Maka SMSan-nya orang pacaran dulu itu lewat surat. "Yah.. Kalau dibilang enakan mana ya enakan zaman sekarang lah. Sekarang itu semua serba cepat, jadi mau ngabarin atau bilang kangen cepet banget sampainya. Nggak kayak dulu. Nulis surat panjang banget, isinya nanya kabar, rayuan maut, bilang kangen, dan sejenisnya. Tapi lebih romantis, liat tulisan tangan si doi yang kadang sulit dibaca" begitu kata kakak saya.
Yups. Seperti itulah kesan dan keasyikan bersurat yang saya muat dalam tulisan ini. Zaman memang sudah canggih, tapi jangan lupakan sejarah ya, termasuk sejarah teknologi informasi. So, ada yang mau saya kirimi surat?